Pada suatu hari, ada seorang perempuan muda naik bus. Perempuan itu
mengambil tempat duduk bersebelahan dengan seorang bapak muda berkumis
berumur sekitar 40-an. Sewaktu melihat bapak itu, perempuan itu setengah
kaget dan langsung nyeletuk kegirangan.
“Eh?! Bapak sepertinya sering muncul di TV ya? Bapak, emm …? Bapak Rano Karno ya …?”
“Bukan, mbak. Saya bukan Rano Karno …” jawab bapak itu sambil tersenyum.
“Ah, beneran? Bapak pasti Rano Karno! Saya ngefans banget lho sama bapak!!”
“Ah, mbak ini … Beneran, mbak, saya bukan Rano Karno …” jawab bapak itu dengan kalem.
“Ayo deh, ngaku deh, Pak?! Bapak lagi menyamar jadi orang biasa ya …?
Kok naik bus? Biar gak ketahuan kalau bapak Rano Karno kan?”
“Aduh,
mbak ini … Asli, mbak, saya bukan Rano Karno. Saya dari kampung kok,
mbak, ndak mungkin kalau saya Rano Karno …” bapak itu mencoba
menjelaskan.
“Memang artis suka gitu kok, Pak, biar tidak
mengundang perhatian. Udahlah, Pak, ngaku aja … Asyik deh bisa duduk
bareng sama Rano Karno di bus, hihihi …, ayo dong, Pak, ngaku aja deh!!”
dengan PD-nya perempuan itu memaksa si bapak untuk mengaku.
Kembali
bapak itu bilang bahwa dia bukan Rano Karno, tapi perempuan itu terus
mencecar dengan pertanyaan dan mendesak si bapak untuk mengaku.
“Bener,deh, sumpah! Bapak pasti Rano Karno! Ayo, ngaku, Pak!!”
Lama-lama, bapak itu merasa terganggu dan mulai hilang kesabarannya
karena terus dipaksa untuk ngaku. Dengan jengkel, bapak itu menjawab
dengan nada tinggi dan mata agak melotot,”Ya udah, mbak! Saya Rano
Karno. Puas, mbak?! Terus, kalau saya Rano Karno, mbak mau bilang apa
lagi?!!”
Mbak itu senyum-senyum lemes sambil menjawab,”Kok gak mirip ya …?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar